Siapa yang tidak tahu hewan buas
yang menguasai muara? Ya Buaya.. hewan predator yang menduduki rantai makanan
teratas tersebut merupakan hewan purba yang diperkirakan sudah hidup sejak
jaman dinosaurus. Tidak hanya rawa, buaya hidup didaerah tropis berair seperti
danau, sungai maupun lahan yang basah. Sebagai predator, buaya memiliki rahang
yang kuat dilengkapi gigi-gigi yang tajam untuk menyerang mangsanya, dimana
diketahui selama hidupnya gigi-gigi buaya bisa mencapai kurang lebih 8000 gigi.
Gigi-gigi tersebut secara siklus terus berganti menggantikan yang rusak saat
memangsa makanannya atau untuk menyerang mempertahankan diri.
Buaya
merupakan hewan poikiloterm yakni hewan yang suhu tubuhnya berubah sesuai dengan
suhu lingkungan, sehingga untuk mengatasi permasalahannya ia akan berjemur
ketika naik ke daratan. Kamu pernah lihat ayam mematuk kerikil? Nah ternyata,
hewan buas yang satu ini juga hampir memiliki kebiasaan yang sama. Buaya
menelan batu-batu kecil untuk membantu proses digestinya sebab buaya tidak
mengunyah makanannya di mulut. Proses pencernaan mekanik tersebut di ambil alih
oleh lambungnya dengan bantuan batu-batu kecil tersebut.
Pernah
dengar tentang istilah “Buaya Darat”? istilah ini saat populer dikalangan
masyarakat hingga dijadikan judul lagu oleh grup penyanyi dan cukup terkenal di
eranya (bahkan hingga sekarang). Istilah buaya darat diperuntukkan kepada
orang-orang (umumnya pria) yang suka menggonta-ganti pasangan. Lalu, adakah
kemiripan dengan buaya itu sendiri? Jawabannya adalah tidak. Ternyata buaya
merupakan makhluk setia dengan pasangannya. Sama halnya dengan merpati, angsa
ataupun burung albatros, buaya merupakan hewan monogami yang akan mencari
pasangan yang sama saat musim kawin tiba. Jauh bangetkan dengan arti istilah buaya darat tersebut. Kira-kira
darimana ya asal mula istilahnya? (bingung)
Selain
istilah buaya darat, ada satu lagi istilah yang tidak kalah populer tentang
hewan buas bergigi tajam ini, yaitu “Air mata Buaya”. Jika istilah sebelumnya
diperuntukkan pada Pria, maka istilah
kali ini diperuntukkan kepada Wanita (Lengkap deh) meski tak jarang ini juga berlaku pada Pria. Berbeda dengan
istilah sebelumnya, buaya memang memproduksi air mata, NAMUN air mata tersebut
bukan untuk menunjukkan suasana hatinya yang bersedih melainkan untuk
membersihkan, melumasi dan mengurangi bakteri pada matanya. Dengan kata lain,
buaya tidak pernah menangis namun mengeluarkan air mata untuk kepentingan
indera penglihatannya. Mungkin fakta unik inilah yang menjadi dasar istilah
tersebut tercipta dikalangan masyarakat. Istilah “air mata buaya” dirujuk pada
beberapa wanita yang dengan sadar memanfaatkan airmatanya untuk mendapatkan
yang diinginkannya melalui sebuah tangisan (menunjukkan kesedihan yang
pura-pura).
Nah Bioters... itulah beberapa
hal menarik dari Buaya, predator bergigi tajam penghuni air tawar yang acap
kali kita was-waskan. Semoga apa yang dipaparkan diatas mampu memberikan
manfaat bagi kita yang membacanya. LESTARI...!!
Siapa yang tidak tahu hewan buas
yang menguasai muara? Ya Buaya.. hewan predator yang menduduki rantai makanan
teratas tersebut merupakan hewan purba yang diperkirakan sudah hidup sejak
jaman dinosaurus. Tidak hanya rawa, buaya hidup didaerah tropis berair seperti
danau, sungai maupun lahan yang basah. Sebagai predator, buaya memiliki rahang
yang kuat dilengkapi gigi-gigi yang tajam untuk menyerang mangsanya, dimana
diketahui selama hidupnya gigi-gigi buaya bisa mencapai kurang lebih 8000 gigi.
Gigi-gigi tersebut secara siklus terus berganti menggantikan yang rusak saat
memangsa makanannya atau untuk menyerang mempertahankan diri.
Buaya merupakan hewan poikiloterm yakni hewan yang suhu tubuhnya berubah sesuai dengan suhu lingkungan, sehingga untuk mengatasi permasalahannya ia akan berjemur ketika naik ke daratan. Kamu pernah lihat ayam mematuk kerikil? Nah ternyata, hewan buas yang satu ini juga hampir memiliki kebiasaan yang sama. Buaya menelan batu-batu kecil untuk membantu proses digestinya sebab buaya tidak mengunyah makanannya di mulut. Proses pencernaan mekanik tersebut di ambil alih oleh lambungnya dengan bantuan batu-batu kecil tersebut.
Buaya merupakan hewan poikiloterm yakni hewan yang suhu tubuhnya berubah sesuai dengan suhu lingkungan, sehingga untuk mengatasi permasalahannya ia akan berjemur ketika naik ke daratan. Kamu pernah lihat ayam mematuk kerikil? Nah ternyata, hewan buas yang satu ini juga hampir memiliki kebiasaan yang sama. Buaya menelan batu-batu kecil untuk membantu proses digestinya sebab buaya tidak mengunyah makanannya di mulut. Proses pencernaan mekanik tersebut di ambil alih oleh lambungnya dengan bantuan batu-batu kecil tersebut.
Pernah
dengar tentang istilah “Buaya Darat”? istilah ini saat populer dikalangan
masyarakat hingga dijadikan judul lagu oleh grup penyanyi dan cukup terkenal di
eranya (bahkan hingga sekarang). Istilah buaya darat diperuntukkan kepada
orang-orang (umumnya pria) yang suka menggonta-ganti pasangan. Lalu, adakah
kemiripan dengan buaya itu sendiri? Jawabannya adalah tidak. Ternyata buaya
merupakan makhluk setia dengan pasangannya. Sama halnya dengan merpati, angsa
ataupun burung albatros, buaya merupakan hewan monogami yang akan mencari
pasangan yang sama saat musim kawin tiba. Jauh bangetkan dengan arti istilah buaya darat tersebut. Kira-kira
darimana ya asal mula istilahnya? (bingung)
Selain
istilah buaya darat, ada satu lagi istilah yang tidak kalah populer tentang
hewan buas bergigi tajam ini, yaitu “Air mata Buaya”. Jika istilah sebelumnya
diperuntukkan pada Pria, maka istilah
kali ini diperuntukkan kepada Wanita (Lengkap deh) meski tak jarang ini juga berlaku pada Pria. Berbeda dengan
istilah sebelumnya, buaya memang memproduksi air mata, NAMUN air mata tersebut
bukan untuk menunjukkan suasana hatinya yang bersedih melainkan untuk
membersihkan, melumasi dan mengurangi bakteri pada matanya. Dengan kata lain,
buaya tidak pernah menangis namun mengeluarkan air mata untuk kepentingan
indera penglihatannya. Mungkin fakta unik inilah yang menjadi dasar istilah
tersebut tercipta dikalangan masyarakat. Istilah “air mata buaya” dirujuk pada
beberapa wanita yang dengan sadar memanfaatkan airmatanya untuk mendapatkan
yang diinginkannya melalui sebuah tangisan (menunjukkan kesedihan yang
pura-pura).
Nah Bioters... itulah beberapa
hal menarik dari Buaya, predator bergigi tajam penghuni air tawar yang acap
kali kita was-waskan. Semoga apa yang dipaparkan diatas mampu memberikan
manfaat bagi kita yang membacanya. LESTARI...!!