Hiduplah seperti pohon yang tumbuh subur~

Sabtu, September 08, 2018

Nanti

Nanti, jika suatu hari nanti

Jika nanti kita bertemu kembali, apa yang ingin kau katakan padaku??

Jika nanti waktu mengizinkan kita untuk saling menyapa, kata apa yg ingin kau dengar dariku??

Jika nanti takdir memberi kesempatan untuk kita saling berbagi cerita lagi, kisah apa yang akan kau sampaikan padaku??

Masih mungkinkah senyum yang dulu tetap menjadi milik kita?

Masih adakah sorot mata yang saling memuja kan tetap disana?

Masih adakah  serpihan rindu yang kan kita bagi??

                                           ..atau..

Semuanya t'lah berbeda dan Kita hanya akan saling diam, tenggelam dalam keheningan??

              Jika....

                                 Nanti.....

                                                      Kita....

                                 Bertemu...

              Kembali....

Siapa yang kan menjadi Siapa dalam perjamuan Benang Merah Takdir Kita..?

Tentang Hujan

Ini tentang hujan..

Tentang bulir bulir air yg jatuh dari kolong langit malam.

Tentang gemericik dan deru yg menjadi simphony alam

Tentang isyarat yg tak sempat diucapkan oleh awan

Ini dongeng tentang hujan..

Yg  bercerita tentang senyumnya padaku ditengah kelabu awan

Yg bercerita tentang tawanya bagaikan nyanyian kerinduan

Yg bercerita tentang kasihnya yang menuntunku ditemaram jalan

Ini kisah dibalik tirai hujan..

kisah tentang cerita indah berselimut kepedihan

Tentang hati yg menghianati arti kesetiaan

Tentang janji janji yg terburai bersama angan

Ini masih tentang hujan..

Tentang ribuan bulir air yg jatuh menghapus aku, dia dan sejuta kenangan


Manusia dipersimpangan

Ada saat dimana kaki merasa letih,

namun diri tak ingin berhenti berjalan.

                                  Bergegas,,,,  ntah mengejar apa.

Ada saat dimana ketika diri ingin terlelap,

namun mata tak kunjung terpejam.

                                     Menatap,,,,   ntah apa.

Walau kaki yang berjalan sudah tertatih,,,

Walau jiwa telah letih,,,

namun perjalanan tak kunjung menepi.

Melewati seratus bahkan seribu persimpangan tanpa memilih.

                               Bingung,,,  ntah karena apa.

                               Ingin marah,,,,ntah kepada siapa.

                              Putus asa,,,,  namun tak kuasa.

Saat itu, yang diketahui hanyalah diri yang harus terus dan terus berjalan.

Berjalan hingga tiba disuatu titik dimana kebuntuan menyapa.

Dan diri hanya bisa 

termenung,,, ntah menunggu apa.

        Berharap ,,,,  ntah apa.

Read More

About me

BIOTA SUMUT

About