Hiduplah seperti pohon yang tumbuh subur~

Rabu, Mei 20, 2009

Katak Mungil

CANBERRA, KOMPAS.com - Lama tersembunyi di aliran sungai, dua spesies baru katak yang ukuran tubuhnya masing-masing sepanjang 2 cm akhirnya tersingkap juga. Para ilmuwan Australia menemukannya di dataran tinggi Mitchell daerah Kimberly, Australia Barat. "Meski telah berhasil mendeskripsikan kedua spesies baru ini, kami masih belum tahu banyak mengenai perilaku dan kebiasaannya," ujar Paul Doughty, herpetolog atau pakar reptil dan amfibi dari Museum Australia Barat dalam pernyataannya April lalu.
Salah satunya berbentuk bulat pendek seperti kodok. Tubuhnya juga kasar dengan kulit berbintil-bintil. Namun, ternyata secara taksonomi spesies yang belum bernama tersebut masuk dalam kelompok katak.
Katak ini telah lama ditemukan pertam kali namun tak lagi tetdeteksi selama puluhan tahun. Pencarian secara intensif baru dilakukan setelah para ilmuwan mendengar suara berbeda saat melakukan ekspedisi di kawasan tersebut. Spesies kedua juga unik dengan bagian memanjang pada jari-jarinya. Tak diketahui pasti apa fungsinya di alam. Katak yang warna kulit punggungnya terdapat semu merah dan biru dengan titik-titik putih itu bahkan cocok dengan gambar-gambar kodok yang ditemukan dalam lukisan Aborigin, suku asli di Australia.
"Bagi saya mereka adalah teman baru yang masih harus dikenali lebih dalam," ujar Doughty.
Sumber : National Geographic News
Read More

Sabtu, Mei 16, 2009

Lidah Bunglon Lebih Cepat daripada Pesawat Jet Tempur


Buku-buku teks zologi menjelaskan bahwa lidah balistik bunglon diperkuat oleh seutas otot pemercepat (akselerator). Otot ini memanjang ketika menekan ke bawah pada tulang lidah, yang berupa tulang rawan kaku di tengah lidah, yang membungkusnya. Akan tetapi, dalam sebuah penelitian yang telah disetujui untuk diterbitkan oleh majalah ilmiah Proceedings of the Royal Society of London (Series B), dua ahli morfologi yang memelajari kebiasaan makan bunglon menemukan unsur-unsur lain yang terkait dengan gerakan cepat lidah binatang ini.

Kedua peneliti Belanda ini, Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden, dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen, mengambil film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, dalam rangka menyelidiki bagaimana lidah bunglon bekerja ketika menangkap mangsa. Film-film ini menunjukkan bahwa ujung lidah bunglon mengalami percepatan 50 g (g = konstanta gravitasi). Percepatan ini lima kali lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh sebuah jet tempur.
Para peneliti ini membedah jaringan lidah dan menemukan bahwa otot pemercepat sama sekali tidak cukup kuat untuk menghasilkan gaya yang diperlukan ini sendirian. Dengan meneliti lidah bunglon, mereka menemukan keberadaan sedikitnya 10 bungkus licin, yang hingga saat itu belum diketahui, di antara otot pemercepat dan tulang lidah. Bungkus-bungkus ini, yang melekat ke tulang lidah di ujungnya yang terdekat dengan mulut, teramati mengandung serat-serat protein berajutan spiral. Serat-serat ini memadat dan berubah bentuk ketika otot pemercepat mengerut dan menyimpan tenaga bagaikan seutas pita karet yang tertekan.

Ketika mencapai ujung bulat tulang lidah, bungkus-bungkus yang ketat dan memanjang ini secara bersamaan menggelincir dan mengerut dengan kekuatan dan melontarkan lidah. Secepat serat-serat ini menggelincir dari tulang lidah, bungkus-bungkus saling memisahkan diri bagaikan tabung-tabung sebuah teleskop, dan karena itu lidah mencapai jangkauan terjauhnya. Van Leeuwen berkata, “ini adalah ketapel teleskopis.”

Ketapel ini memiliki ciri lain yang amat menyolok. Ujung lidah mengambil bentuk hampa pada saat menghantam mangsa. Ketika terlontar, lidah ini dapat menjulur sejauh enam kali panjangnya ketika istirahat di dalam mulut, dan dua kali panjang tubuhnya sendiri.

Jelaslah bahwa bungkus-bungkus yang saling terhubung pada lidah bunglon ini tidak pernah dapat dijelaskan menurut evolusi. Dalam wacana itu, mari kita ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Bagaimanakah masing-masing bungkus ini berevolusi ke tempatnya yang benar?
2. Bagaimanakah lidah tumbuh sedemikian panjang?
3. Bagaimanakah otot pemercepat muncul?
4. Bagaimanakah bungkus-bungkus menyelaraskan gerak-geriknya sehingga membuat lidah mencapai panjang maksimumnya?
5. Bagaimanakah bungkus-bungkus menumbuhkan kemampuan untuk “memanjangkan diri bak tabung-tabung teleskop”?
6. Bagaimanakah binatang tersebut menyatukan semua bagian ini setelah “meluncurkan” lidah?
7. Jika lidah ini diperoleh sebagai sifat menguntungkan akibat proses evolusi, lalu mengapa sifat unggul ini tidak berkembang pada binatang-binatang lain dan mengapa binatang-binatang lain tidak memiliki cara berburu yang sama?
8. Bagaimanakah bunglon (atau binatang yang dianggap moyang peralihannya) dapat bertahan hidup ketika semua sistem yang rumit ini diduga pelan-pelan berevolusi?

Seorang evolusionis tidak akan memiliki jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan ini. Gambar di sebelah kiri, sebuah lukisan yang mewakili penampang melintang lidah bunglon, menyingkapkan bahwa sistem sempurna ini bergantung pada penciptaan yang amat khusus. Kelompok-kelompok otot dengan sifat-sifat yang berbeda secara tanpa cela melontarkan lidah, memercepatnya, menyebabkan lidah mengambil bentuk isap ketika menghantam mangsanya dan lalu cepat-cepat menariknya.

Kelompok-kelompok otot ini sama sekali tidak saling menghalangi fungsi masing-masing, namun bekerja dengan cara yang terselaraskan dalam menghantam mangsa dan menarik lidah kembali ke mulut dalam waktu kurang dari sedetik. Tambahan lagi, berkat kerjasama antara sistem penglihatan dan otak, kedudukan mangsa diukur dan perintah bagi lidah balistik untuk “menembak!” diberikan oleh syaraf yang mengirimkan isyarat di dalam otak.

Sudah pasti, bunglon tidak dapat memikirkan dan merancang sendiri rancangan yang demikian rumit itu. Penciptaan ini menyingkapkan keberadaan Allah, Sang Mahatahu dan Mahakuasa. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah, Yang Mahakuasa, Mahatahu, dan Mahabijaksana, Yang menciptakan bunglon.

Harun Yahya - Seruan Kepada Kebaikan
Read More

Ilmuwan dari Dunia Serangga

Sistem pertahanan diri, perkembangbiakan dan berburu yang sangat rumit dari serangga, yang merupakan salah satu dari binatang jenis ini, menunjukkan bahwa semua sistem ini diciptakan oleh Pencipta yang Maha Bijaksana dan Maha Agung. Desain mengagumkan pada serangga adalah bukti keberadaan Allah dan ciptaan-Nya yang sempurna. Setiap manusia yang berpikir dengan hati jernih dan akal yang bebas prasangka akan mampu melihat fakta yang jelas ini.

Dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Yuunus, 10:6)

Berlimpahnya jumlah serangga ini sungguh menakjubkan. Untuk setiap manusia di bumi, terdapat 200 juta serangga, ini setara dengan 10 juta serangga per kilometer persegi. Terdapat 30 juta jenis serangga, banyak diantaranya bahkan belum diberi nama.

Kumbang Pembom: Pakar Senjata Kimia

Bombardier beetle atau ‘Kumbang Pembom’ adalah serangga yang telah dijadikan obyek bagi sejumlah besar penelitian. Yang menjadikan serangga ini begitu populer adalah senjata kimia yang sangat canggih dalam tubuhnya yang memiliki panjang sekitar 2 sentimeter. Ketika merasa terancam oleh binatang kecil lain, larutan panas mendidih dan pedih terbentuk dalam tubuhnya. Kemudian serangga ini menyemprotkan zat kimia tersebut ke arah musuh melalui lubang di bagian belakang tubuhnya. Ketika menghalau musuh dengan cara ini, kumbang pembom sendiri tidak memahami betapa menakjubkan perilaku yang ia tunjukkan. Senjata kimia ini adalah hasil reaksi kimia berantai sangat rumit yang terjadi dalam tubuh serangga tersebut.

Sejumlah organ khusus yang disebut kantung sekresi, menghasilkan cairan sangat pekat yang merupakan campuran dua zat kimia, yaitu hidrogen peroksida dan hidroquinon. Campuran inialu ditempatkan pada bilik penyimpanan yang disebut dengan collecting vesicle atau kantung pengumpul. Kantung pengumpul ini dihubungkan dengan ruangan yang kedua yang dinamakan bilik ledakan.

Ketika kumbang merasakan bahaya, ia menegangkan otot-otot di sekeliling bilik penyimpanan tersebut dan bilik ini tiba-tiba berkontraksi. Secara bersamaan, saluran yang menghubungkan bilik penyimpanan dengan bilik ledakan terbuka. Sehingga larutan kimia terdorong dan memasuki bilik ledakan. Segera setelah itu, saluran bilik ledakan menutup. Ketika larutan kimia ini bercampur dengan katalis enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar ektodermal yang menempel pada bilik ledakan, reaksi berantai terjadi. Reaksi-reaksi ini menghasilkan panas dalam jumlah besar, sehingga suhu larutan naik hingga mencapai titik didih. Otot-otot di sekeliling pipa yang mengarah keluar dari tubuh kumbang, memungkinkan semburan uap untuk diarahkan ke sumber bahaya tersebut. Dan kumbang membakar musuhnya dengan menyemprotkan cairan yang dihasilkannya ke arah si musuh. Senjata kimia yang sangat ampuh untuk mengusir musuh ini tidak berbahaya bagi serangga tersebut, sebab bagian tubuh kumbang yang menghasilkan zat kimia ini dilapisi dengan bahan anti-panas.

Sistem mengagumkan yang “mengejutkan” banyak ilmuwan ini harus terbentuk pada saat yang bersamaan dan sudah lengkap, sebagaimana jutaan sistem serupa di alam. Satu saja dari bagiannya hilang, maka sistem tersebut tidak akan bekerja dan makhluk kecil ini akan punah dari bumi. Setiap tahapan dari mekanisme pertahanan diri serangga ini, dikendalikan oleh kecerdasan yang luar biasa. Kumbang pembom, sebagaimana milyaran makhluk hidup lainnya, adalah satu contoh ciptaan luar biasa dan tiada tara dari Allah Yang Maha Tahu dan Maha Kuasa. Allah berfirman dalam Alqur'an.

Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini.
(QS. Al-Jaatsiyah, 45: 4)

Kumbang Kura-Kura: Mirip Alat Pengisap

Satu lagi serangga dengan desain mengagumkan adalah kumbang kura-kura. Meskipun lebih kecil dari si kumbang mungil ladybird, ia memiliki kaki besar dibandingkan ukuran tubuhnya. Pertahanan diri serangga ini mengandalkan kaki dan tempurungnya. Ketika terancam musuh, serangga ini menarik antena dan kakinya ke dalam temperung dan menempel erat pada permukaan, mirip sebuah alat pengisap. Bagian dalam tempurung dirangcang agar dapat menyimpan antena dan kaki yang ditarik masuk ke dalam. Bentuk seperti ini menjadikan tubuhnya mustahil untuk dibolak-balikkan.

Semut yang berusaha membalikkan tubuh serangga ini, hendak melukai jaringan lunak yang ada di bagian bawah tempurung. Tetapi, semut tidak mampu membalikkan tubuh kumbang karena sistem pertahanannya. Meskipun ukurannya lebih besar, semut akhirnya menyerah kurang dari satu menit setelah kerja kerasnya.

Ketika desain canggih serangga ini diamati melalui mikroskop, kaki-kakinya nampak memiliki 60 ribu rambut. Ketika dilihat melalui mikroskop elektron, rambut-rambut ini terlihat bercabang dua membentuk garpu dan memiliki telapak sepon lunak pada ujung-ujungnya. Pengamatan lebih dekat pada permukaan tempat mereka menempel, tampak ada bekas-bekas minyak berbentuk ribuan butiran. Minyak yang dihasilkan dalam kelenjar pada akar rambut tersebut mengalir melalui pembuluh-pembuluh sempit, dan dari sini mengalir ke ujung rambut sehingga membasahi jaringan sepon. Alasan mengapa tubuh serangga ini tidak dapat dibalikkan musuhnya adalah karena rambut-rambut ini menempel erat pada permukaan seperti alat pengisap.

Terdapat keistimewaan sempurna pada binatang ini, dari bentuk tempurung hingga desain rambutnya, dari kelenjar minyak hingga pembuluh tempat minyak mengalir. Kesempurnaan dan kerapian pada penciptaan kumbang ini, mustahil dijelaskan dengan serangkaian peristiwa kebetulan sebagaimana anggapan teori evolusi. Peristiwa kebetulan tidak mampu memunculkan sejumlah mekanisme sempurna ini secara bersamaan. Manusia, dengan akal dan ilmunya, tidak akan percaya bahwa peristiwa kebetulan memunculkan desain ini.

Keberadaan sistem sempurna ini adalah perwujudan Ilmu Maha Luas dari Sang Pencipta. Allah, Penguasa Seluruh Alam, adalah Pencipta segala sesuatu. Dan seluruh makhluk hidup memperlihatkan tanda-tanda penciptaan sempurna oleh Allah.

Kunang-kunang: Pakar Lampu Berpendar

Kunang-kunang dilengkapi dengan sistem yang menakjubkan. Serangga ini memiliki organ dalam tubuhnya yang memancarkan cahaya berpendar.Cahaya ini sangat penting bagi kelestarian jenisnya, sebab kunang-kunang betina dan jantan mengenali jenis kelamin masing-masing berdasarkan cahaya mereka.

Organ berpendar pada kunang-kunang terdiri atas tiga lapisan, persis seperti lampu depan mobil. Sel-sel yang menghasilkan cahaya berada pada lapisan paling bawah. Sel-sel ini bertugas menghasilkan zat yang mudah terbakar. Zat ini bereaksi dengan oksigen di bawah kendali sebuah enzim. Akibat reaksi kimia ini, cahaya berpendar yang proses pembuatannya mirip seperti pada pabrik ini, pertama-tama diteruskan ke lapisan cekung terdekat, dan kemudian ke lapisan transparan bagian atas di mana cahaya ini dipantulkan.

Kualitas sempurna dan tingkat produktifitas 98% dari cahaya berpendar ini mengejutkan para ilmuwan yang meneliti kunang-kunang. Bola lampu yang digunakan manusia untuk penerangan hanya mampu mengubah 5% dari energi yang diterimanya menjadi cahaya, sedangkan 95% sisanya terbuang dalam bentuk panas. Karena 95% panas yang dihasilkan inilah kita tidak tahan menyentuh bola lampu yang sedang menyala. Meskipun kunang-kunang menghasilkan cahaya hampir 20 kali lebih besar dari bola lampu, suhu kunang-kunang tidak naik karena sifat dingin cahaya mereka. Manusia hanya mampu membuat cahaya dingin di laboratorium setelah melakukan serangkaian reaksi kimia.

Jelas tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa sistem pencahayaan rumit ini telah dirancang dan kemudian ditempatkan dalam tubuh serangga mungil ini dengan sendirinya.

Kesempurnaan dalam tubuh kunang-kunang memperlihatkannya sebagai hasil dari hikmah yang agung and ilmu yang tak terbatas. Allah menciptakan semua jenis makhluk hidup dengan cirinya masing-masing dan; melalui semua ini, memperlihatkan kepada kita Kekuasaan-Nya Yang Kekal. Dalam sebuah ayat Alqur'an, manusia diperintah agar memikirkan kenyataan ini:.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (QS. Asy-Syuuraa, 42:29)
Read More

Makhluk-Makhluk Bercahaya

Makhluk-Makhluk Bercahaya

Thomas Edison adalah seorang ilmuwan terbesar di dunia. Sekitar seratus dua puluh tahun telah berlalu sejak ia menemukan bola lampu. Dalam masa ini, bola lampu telah menjadi bagian penting kehidupan manusia. Kini, jutaan bola lampu mungil bersama-sama menerangi kota-kota besar di seluruh dunia.

Penerangan menjadi suatu simbul penting bagi peradaban ini. Namun, ada sumber penerangan lain. Kita tentunya pernah menjumpai cahaya kecil yang menerangi kegelapan malam hari. Cahayanya begitu kuat dan terang, namun sumber penerangan ini sangatlah berbeda dengan bola lampu. Bahkan ia sama sekali bukanlah benda, melainkan makhluk hidup. Ia adalah seekor kunang-kunang. Makhluk kecil ini menghasilkan cahaya dalam tubuhnya meski ia tidak memiliki bola lampu. Meskipun tidak menggunakan listrik, ia memiliki teknologi yang jauh lebih hebat. Teknologi ini lebih efektif dari bola lampu yang mampu merubah sepuluh persen saja dari energinya menjadi cahaya, sedangkan sembilan puluh persen sisanya berubah dan hilang menjadi panas.

Sebaliknya, kunang-kunang mampu menghasilkan hampir seratus persen cahaya dari energi yang ada. Ini dikarenakan disain sempurna pada sistem penghasil cahaya yang dimilikinya. Tubuhnya berisi zat kimia khusus bernama lusiferin, dan enzim yang disebut lusiferase. Untuk menghasilkan cahaya, dua zat kimia ini bercampur, dan percampuran ini menghasilkan energi dalam bentuk cahaya. Molekul kompleks ini telah didisain secara khusus untuk memancarkan cahaya. Penempatan setiap atom yang membentuk molekul tersebut telah ditentukan sesuai dengan tujuan ini. Tidak ada keraguan bahwa disain biokimia ini bukanlah sebuah kebetulan. Ia sengaja diciptakan secara khusus. Sebagaimana Allah telah memberi semua makhluk hidup ciri mereka masing-masing, Dia juga telah mengajarkan kunang-kunang cara membuat cahaya.

Tapi, untuk apakah kunang-kunang membuat cahaya melalui teknologi yang sedemikian maju. Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan ini, kita harus mengamati lebih dekat sekawanan kunang-kunang. Sekelompok kunang-kunang dalam jumlah besar, hingga ratusan ribu, di malam hari memunculkan pemandangan yang membuat kita seolah sedang berjalan di bawah bintang-bintang.

Cahaya ini sangatlah penting bagi kunang-kunang sebagai alat komunikasi. Sepanjang sejarah, manusia telah menggunakan berbagai sarana untuk berkomunikasi. Salah satunya adalah sandi morse, yang terdiri atas kombinasi sinyal panjang dan pendek, dan dipakai pada telegram. Kunang-kunang menggunakan sinyal cahaya untuk berkomunikasi, cara yang menyerupai sandi morse.

Kunang-kunang jantan menyalakan dan memadamkan cahayanya untuk mengirim pesan kepada sang betina. Pesan ini berisi kode tertentu. Dan kunang-kunang betina menggunakan kode yang sama untuk mengirim pesan balasan kepada sang jantan. Sebagai hasil dari pesan timbal-balik ini, sang jantan dan betina mendekat satu sama lain.

Sejak saat ia dilahirkan, tiap kunang-kunang mengetahui bagaimana berkirim pesan dengan cara ini, dan bagaimana memahami pesan yang dikirim oleh yang lain. Singkatnya, masing-masing dari ribuan kunang-kunang yang kita lihat bersama di kegelapan malam adalah sebuah keajaiban penciptaan. Pencipta sistem yang luar biasa ini adalah Allah, Pencipta semua makhluk hidup.

Selama beberapa malam di Segitiga Bermuda, pertunjukan cahaya tengah berlangsung. Beberapa saat setelah matahari tenggelam, cahaya yang mempesona muncul di permukaan laut. Cahaya ini berasal dari cacing laut betina yang sedang berada di permukaan. Sang betina mencampurkan dua cairan kimia yang ia hasilkan dalam tubuhnya. Makhluk ini tahu bagaimana menggunakan bahan-bahan kimia untuk memproduksi cahaya dengan cara yang menakjubkan. Hasil akhirnya adalah sebuah pertunjukan cahaya yang mengagumkan. Cacing betina melakukan ini untuk menarik perhatian sang jantan. Makhluk yang sedang mendekat dengan cahaya kecilnya yang terang adalah cacing laut jantan. Sepuluh menit kemudian, permukaan laut telah tertutupi oleh ratusan betina yang memancarkan cahaya terang. Jika bulan keluar dari balik awan dan menerangi permukaan laut, mereka kembali ke kedalaman lautan. Dua puluh menit kemudian pertunjukan ini berakhir.

Jika kita ingin menyaksikan tempat sesungguhnya, di mana binatang menggunakan cahaya untuk berkomunikasi, maka kita harus pergi ke tempat paling gelap di bumi, yaitu dasar lautan. Kapal selam ini didisain khusus untuk dapat menyelam hingga kedalaman enam ratus meter. Sinar matahari tidak dapat menembus kedalaman di bawah dua ratus meter. Di sinilah tempat paling gelap di bumi. Tekanannya dua puluh kali lebih tinggi dibandingkan di permukaan laut. Anda mungkin berpikir bahwa tak ada yang mampu hidup dalam kondisi ini. Namun sebuah pemandangan menakjubkan muncul ketika terlihat suatu sinyal cahaya dari luar kapal selam. Tiba-tiba muncul cahaya dari kegelapan dasar lautan, dengan kata lain terdapat makhluk-makhluk hidup yang menjawab cahaya dengan cahaya, dan berkomunikasi dengan cara memancarkan cahaya dalam kegelapan ini. Dengan melihat makhluk ini dari dekat, anda akan melihat keagungan ciptaan Allah.

Di dasar lautan terdapat makhluk mengagumkan yang memancarkan cahaya merah. Ia adalah seekor ubur-ubur. Pertunjukan cahaya dari spesies lain yang berada di bagian lebih atas menyerupai pertunjukan karya seni. Pertunjukan ini dapat dinikmati sepenuhnya setelah lampu kapal selam dimatikan. Pemandangan yang muncul adalah beragam makhluk mempesona yang bersinar dengan cahaya yang dihasilkannya sendiri. Terdapat sejenis makhluk laut yang berenang-renang sambil memancarkan cahaya tanpa seorang pun tahu apa fungsi cahaya ini.

Di antara makhluk bercahaya di dasar lautan adalah ubur-ubur, yang memiliki tubuh lunak dan lembut. Tak satu pun dari mereka memiliki akal atau kecerdasaan. Tidak juga mereka tahu bagaimana cahaya dalam tubuh mereka terbentuk. Sungguh tidak rasional untuk berpikir bahwa makhluk yang demikian kompleks dengan sistemnya yang rumit muncul secara kebetulan. Tak ada keraguan bahwa makhluk ini sengaja diciptakan dengan disain khusus. Oleh karenanya, pertunjukan cahaya ini, yang datang dari ratusan meter di bawah permukaan laut, sebenarnya mengungkapkan kepada kita akan kekuasaan Allah. Dia menciptakannya secara khusus. Segala sesuatu di darat dan di laut adalah kepunyaan-Nya. Dan Dia memiliki ilmu dan pengetahuan yang tak terbatas. Dalam sebuah ayat dinyatakan:

“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan dibumi dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Hasyr, 59:24)

Harun Yahya - Seruan Kepada Kebenaran
Read More

Mekanisme Pertahanan Diri Binatang Yang Aneh

Katak yang mematahkan kaki-kakinya sendiri dan mengeluarkan cakar, kumbang yang menyemprotkan cairan panas pada musuhnya, ikan yang melingkupi musuhnya dengan casing tebal dari kotoran, atau semut yang bisa meletuskan tubuhnya. Ini semua hanya sedikit dari cara yang tidak biasa dari binatang untuk mempertahankan dirinya dari para predator. Memang aneh, tapi nyata. Inilah beberapa diantara mekanisme bertahan binatang yang aneh.



1. Semut yang Meletus


Ini benar-benar terjadi, satu jenis semut di Malaysia jika merasa ada bahaya yang mengancam akan menyebabkan tubuhnya meletus (mereka akan menunggu hingga musuhnya cukup dekat untuk dibunuh sebelum meledakkan diri). Tentara semut dari jenis camponotus saundersi (http://en.wikipedia.org/wiki/Camponotus_saundersi) ini memiliki kelenjar-kelenjar yang penuh dengan racun didalam tubuhnya. Ketika merasa ada bahaya mengancam, tubuhnya akan berkonstraksi, menyebabkan kelenjar-kelenjar itu meletus dan menyemburkan racun.



2. Ketimun Laut


Ketimun laut dapat merubah tubuhnya dalam keadaan yang berbeda-beda - dari padat menjadi lunak untuk mempertahankan dirinya. Dalam wikipedia dijelaskan seperti ini : "Seperti echinoderms lainnya, hewan ini mempunyai jenis kolagen di kulitnya yang mampu mengeluarkan atau menyerap lebih banyak cairan yanbg secara efektif merubah dirinya dari keadaan "cair" menjadi "padat". Mereka mampu merubah tubuhnya menjadi seperti bubur, kemudian menjadi potongan-potongan kecil dan menjadi gumpalan padat sehingga tidak bisa diurai."

Lebih ajaibnya dari sekedar membelah diri menjadi potongan-potongan yang merupakan bagian dari tubuhnya ; binatang ini juga merubah bagian dalam tubuhnya menjadi keluar sehingga cairan dari sistem pencernaanya dapat menjadi racun bagi musuhnya.



3. Hagfish

Hagfish di lautan pasifik memiliki cara yang menjijikkan untuk mempertahankan dirinya. Ketika sedang diserang, akan menyemburkan kotoran yang mampu mencekik dan bikin sesak napas dengan membungkus predatornya ke dalam bahan pekat dan lengket. Sayangnya, kadang-kadang binatang ini terjebak sendiri ke dalam mekanisme pertahanannya ini, tapi biasanya dia akan memilin-milin tubuhnya menjadi simpul-simpul untuk meloloskan diri dari perangkap lengket ini.



4. Katak Berambut


Katak berambut atau "katak horror" dengan sengaja mematahkan tulang-tulangnya sendiri dan menjadikannya seperti cakar kucing. Seperti Wolverwine, hanya kotor dan lebih menakutkan karena ini memang katak aneh. Para ilmuwan tidak mengerti kenapa cakarnya bisa ditarik kembali setelah menembus kulitnya. Menurut New Scientist (http://www.newscientist.com/article/...head_dn13991): "Trichobatrachus robustus secara aktif mematahkan tulang-tulangnya sendiri untuk membuat cakar-cakar yang menusuk ujung jari kakinya, kemungkinan ini ketika merasa terancam."



5. Kumbang Bombardir


Kumbang bombardir mungkin kelihatannya seperti innocent, tapi binatang ini terkenal karena bisa menyemprotkan cairan panas dan beracun ke arah calon predatornya.



6. Kadal Bertanduk


Kadal bertanduk kelihatannya seperti kadal biasa yang ditemukan di bagian barat daya

Amerika. Kadal ini tidak menggunakan tanduknya sebagai alat pertahanan diri ketika diserang, melainkan dengan memompa rongga di hidungnya hingga darah yang mengalir di matanya meletus dan menyemburkan darah itu ke arah musuhnya.



7. Kuskus


Kuskus atau Skunk sebenarnya adalah mamalia kecil yang menarik dan beberapa orang juga menjadikannya binatang peliharaan. Kuskus adalah pemakan segala (omnivora) tapi akan mati jika tidak ada serangga atau lebah, makanan favorit mereka. Meski aroma mereka yang luar biasa bisa tercium hingga sangat jauh, penglihatan mereka sangat lemah, dan kebanyakan kuskus hanya mampu melihat hingga jarak 10 kaki saja. Akibatnya banyak yang tertangkap - separuhnya mati, karena diburu manusia. Seluruh anggota keluarga Mustelidae dapat menyemburkan bau, tapi kuskuslah yang paling dikenal. "Parfum" anus kuskus sangat powerful yang jika disemburkan langsung, korbannya akan mengalami kebutaan sesaat.



8. Tupai (Opossum)



Tupai berpura-pura mati

Tupai kecil yang lucu punya banyak trik untuk mekanisme pertahanan dirinya. Dia dapat berpura-pura mati! Dia bisa mengeluarkan busa di mulutnya sehingga predatornya akan mengaggapnya seperti keracunan, atau sakit. Hewan ini juga mengeluarkan cairan anus berwarna hijau yang baunya mirip aroma kuskus yang menyengat. Tupai berpura-pura mati yang sebenarnya seperti pingsan sesaat, sehingga membuat predator yang memang ingin membunuhnya enggan mendekatinya.



9. Kumbang Kentang


Kumbang Kentang (potato beetle) melindungi dirinya dengan bau yang menyengat untuk mennghidari dijadikan mangsa. Kotoran kumbang kentang ini sebenarnya beracun bagi predatornya. Dengan bau yang menyengat tapi cukup efektif!
Read More

Welcome For New Writerz


Lestari !!!!,

Met bergabung buat tomy dalam jajaran staf ahli blog ini..
kami harapkan tulisan-tulisan kreatif dapat mengalir dari tomy ke blog ini..

semoga tomy dapat rutin mengirim artikelnya kemari.
mari kita lestarikan biota..


Read More

Selasa, Mei 12, 2009

Mengapa Semut Tidak di Mangsa Kantong Semar



Di dalam kantung tumbuhan "kantong-semar" Nepenthes bicalcarata yang hidup di sebelah India Timur, hiduplah koloni semut. Tumbuhan ini bentuknya seperti teko dan memangsa serangga yang menghinggapinya. Meskipun demikian, semut bebas bergerak dan mengambil sisa-sisa serangga dan bahan makanan lainnya dari tumbuhan ini.

Kerja sama ini menguntungkan kedua belah pihak, semut dan tumbuhan. Meski semut mungkin saja dimakan Nepenthes, mereka dapat membangun sarang pada tumbuhan ini. Sang tumbuhan juga menyisakan jaringan tertentu dan sisa-sisa serangga untuk semut. Dan sebagai balasannya, semut melindungi tumbuhan dari musuhnya



Begitulah contoh hubungan kehidupan antara tumbuhan dan semut. Bentuk anatomi dan fisiologi semut dan tumbuhan inangnya telah dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan hubungan timbal balik antara keduanya. Meskipun para pembela teori evolusi menyatakan bahwa hubungan antarjenis makhluk hidup ini berkembang secara berangsur-angsur selama jutaan tahun, tetapi tentu saja pernyataan yang mengatakan bahwa dua makhluk yang tidak memiliki kecerdasan ini dapat sepakat merencanakan suatu sistem yang menguntungkan kedua belah pihak tidaklah masuk akal. Lalu, apa yang menyebabkan semut hidup pada tumbuhan?

Semut cenderung tinggal pada tumbuhan karena adanya cairan bernama "nektar tersisa" yang dikeluarkan tumbuhan. Cairan nektar ini merupakan daya tarik bagi semut untuk mendatangi tumbuhan. Banyak spesies tumbuhan yang terbukti mengeluarkan cairan ini pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, pohon ceri hitam menghasilkan cairan ini hanya tiga minggu dalam setahun. Tentu pengeluaran cairan pada waktu ini bukan kebetulan karena waktu tiga minggu ini bertepatan dengan satu-satunya waktu sejenis ulat menyerang pohon ceri hitam. Semut yang tertarik pada nektar dapat membunuh ulat ini serta melindungi tumbuhan.

Hanya dengan menggunakan akal sehat, kita dapat melihat bahwa hal ini adalah bukti hasil penciptaan. Akal sehat tidak mungkin bisa menerima bahwa pohon ini dapat memperhitungkan kapan bahaya akan menyerang lalu memutuskan bahwa cara terbaik untuk melindungi dirinya adalah dengan cara menarik perhatian semut serta mengubah struktur kimianya. Pohon ceri tidak punya otak. Oleh karena itu, ia tidak dapat berpikir, memperhitungkan, maupun mengubah campuran kimianya. Bila kita menganggap bahwa cara cerdas ini adalah sifat yang diperoleh dari suatu kebetulan, yaitu dasar berpikir evolusi, tentu ini tidaklah masuk akal. Jelas sekali bahwa pohon ini telah melakukan sesuatu yang didasarkan pada kecerdasan dan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, satu-satunya kesimpulan yang dapat kita tarik adalah bahwa sifat tumbuhan ini telah terbentuk karena adanya sebuah Kehendak yang telah menciptakannya. Bila kita merujuk pada segala bentuk pengaturan yang dibuat-Nya, jelas sekali bahwa Dia tidak hanya berkuasa atas pohon, tetapi juga atas semut dan ulat. Jika penelitian dilakukan lebih jauh lagi, tentunya dapat diketahui bahwa Dia berkuasa atas semesta alam dan telah mengatur setiap bagian alam secara terpisah namun serasi dan selaras, sehingga membentuk sebuah rangkaian sempurna yang kita kenal sebagai "keseimbangan ekologi". Bila kita berpikir lebih jauh dan meneliti bidang-bidang lain, seperti geologi dan astronomi, kita akan sampai pada gambaran yang serupa. Ke mana pun kita melangkah, kita akan menyaksikan berjuta sistem yang berfungsi dengan selaras dan teratur sempurna. Semua sistem ini menunjukkan keberadaan Sang Pengatur. Meskipun demikian, tidak satu pun unsur pembentuk alam ini yang mampu berfungsi sebagai Sang Pengatur itu. Oleh karena itu sang pengatur haruslah Dia Yang Maha Tahu dan Mahakuasa atas alam semesta. Al Quran menggambarkan Sang Penguasa sebagai berikut:

"Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepadanya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
(QS. Al-Hasyr, 59:24)



Read More

Senin, Mei 11, 2009

Undangan Makan Gratis

Ass..

Buat para Bioterz,
pada tanggal 17 Mei ntar,
bakalna ada sesepuh yang akan menempuh hidup baru yaitu
kanda Liza Aulia, S.Pd dengan Deni Tharani,

Diharapkan kehadirannya di Jln.Bajak IV Gg. Cengkeh No.3 Medan
untuk makan-makan dan mendoakan kanda kita..

Hayo,
Seraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang..
en jangan lupa bawa Rantang ..

Lestari


Read More

Fakta Tentang Sarang Laba-laba



Serangga yang tertangkap jerat laba-laba di antara dahan pohon ternyata bukan kebetulan. Desain yang artistik dari sarang hewan berkaki delapan itu memang dibuat agar mangsa tertarik untuk mendekat.

Hal tersebut terungkap setelah para peneliti di Australia meneliti rahasia di balik jaring yang cantik tersebut. Selama ini jaring laba-laba dikenal sangat lengket dan kuat, bahkan melebihi baja, namun jarang diteliti aspek bentuknya.

“Kami benar-benar ingin mengungkap mengapa laba-laba menghabiskan energi untuk menghias jaringnya,” ujar Dieter Hochuli dari Universitas Sydney, Australia. Dalam penelitian tersebut, ia dan timnya menguji pengaruh cahaya utraviolet terhadap efektivitas jerat laba-laba.

Hal tersebut didasari fakta bahwa beberapa jenis bunga memantulkan cahaya ultraviolet yang menarik perhatian serangga. Jika jaring laba-laba memantulkan cahaya yang sama, berarti fungsinya mirip dengan bunga untuk merayu serangga.

Hochuli dan koleganya kemudian melakukan percobaan dengan jaring laba-laba asli dan jaring laba-laba yang dilapisi plastik penyaring ultraviolet. Mereka kemudian memantau berapa banyak serangga yang tertanggap dalam beberapa hari.

Lalat, lebah, tawon, dan nyamuk tertanggap baik di kedua jaring. Namun, pada jaring yang dilapisi plastik antiultraviolet jumlahnya jauh lebih sedikit. Jumlah nyamuk tetap sebanding karena serangga ini tidak dapat melihat cahaya ultraviolet.

“Laba-laba sepertinya memanfaatkan kemampuan sejumlah mangsanya yang dapat melihat cahaya ultraviolet,” jelas Hochuli. Pada penelitian berikutnya para peneliti akan mempelajari pengaruh bentuk sarang yang bervariasi sesuai jenis laba-laba yang membuatnya.

Read More

Sekilas Tentang Flu Babi ( Swine Flu )


Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus A
Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.

Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, and H2N3.

Di Amerika Serikat, hanya subtipe H1N1 lazim ditemukan di populasi babi sebelum tahun 1998. Namun sejak akhir Agusuts 1998, subtipe H3N2 telah diisolasi juga dari babi.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Flu_babi)

Berdasarkan pemantauan melalui media massa (elektronik & cetak) diketahui bhw saat ini Virus Flu Babi (H1N1) sedang mengancam dunia yg dimulai dari mexico, USA s.d asia yg telah menimbulkan ratusan korban jiwa. Virus H1N1 tsb wajib diwaspadai karena pola penyebaran berbeda dengan virus flu burung (H5N1) dan sesuai hasil pengamatan Departemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) diketahui bhw keseharian para penderita flu babi varian baru tersebut tidak satupun dari mereka yang mengalami kontak langsung dgn babi, “Kami juga percaya virus ini dapat disebarkan melalui perantara manusia ke manusia lainnya.” tambahnya. Jadi pola penyebaran virus tsb sangat cepat karena tanpa harus terjadi kontak langsung dgn sumber virus.

Penularan Antar Manusia
Babi sebagai sumber flu babi memiliki keunikan. Hewan ini tidak hanya dapat terinfeksi oleh virus flu babi, tapi juga virus flu yang berasal dari unggas dan virus flu manusia. Saat virus flu dari spesies yang berbeda menginfeksi babi, virus-virus tersebut dapat saling berkombinasi (tukar menukar elemen genetik) sehingga muncul virus baru. Saat ini dikenal empat macam virus flu babi yaitu H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. Tetapi yang belakangan banyak ditemukan adalah jenis H1N1.

Virus H1N1 sejatinya hanya mengenai babi, tetapi karena adanya mutasi maka virus ini berubah sifat sehingga mampu menginfeksi manusia. Parahnya lagi, tidak seperti virus flu burung (H5N1) yang tidak ditularkan dari manusia ke manusia, virus flu babi H1N1 dapat menyebar dari orang ke orang.

Penularan dari babi ke manusia terjadi karena adanya kontak dengan babi yang terinfeksi atau kontak dengan benda-benda yang telah terkontaminasi. Sedangkan penularan dari manusia ke manusia hampir sama dengan cara penularan flu biasa, yaitu melalui batuk atau bersin. Manusia juga dapat terinfeksi karena menyentuh benda yang telah terkontaminasi virus flu babi dari dari orang lain, kemudian memegang mulut atau hidungnya.

Gagal Napas
Gejala flu babi hampir sama dengan flu biasa, yaitu demam, lesu, kurang semangat, dan batuk. Selain itu juga dapat dijumpai gejala meler dari hidung, radang tenggorokan, mual, muntah, dan diare. Pada tahap lanjut, dapat dijumpai sesak napas. Kematian biasanya terjadi akibat adanya kegagalan pernapasan.

Pada babi yang terkena virus H1N1, gejala biasanya berupa peningkatan suhu tubuh, depresi, batuk, keluar cairan dari hidung atau mata, bersin, susah bernapas, mata merah, dan tidak mau makan.

Pencegahan Penting
Obat flu babi sama dengan obat yang digunakan untuk flu biasa atau flu burung. CDC merekomendasikan obat antivirus oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir. Hanya saja, obat ini lebih efektif jika diberikan pada tahap dini perjalanan penyakit, saat kerusakan pada sel paru-paru belum terlalu parah.

Belum ada vaksin yang dapat melindungi manusia agar tidak terkena flu babi. Oleh karena itu, langkah pencegahan untuk membatasi penularan sangat penting. Berikut tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko penularan jika Anda sedang berada di daerah wabah flu babi :
• Menutup hidung dan mulut dengan tissue saat batuk atau bersin.
• Membuang tissue ke tempat sampah setelah digunakan.
• Mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah batuk atau bersin.
• Tissue yang mengandung alkohol juga dapat digunakan.
• Menghindari kontak erat dengan orang yang sakit flu.
• Jika sakit, hendaknya tetap berada di rumah, tidak pergi bekerja atau ke sekolah, agar tidak menginfeksi orang lain.
• Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut. Virus menular lewat bagian tubuh tersebut.

Guna mengantisipasi munculnya kasus flu babi, Departemen Kesehatan mengirimkan surat edaran kewaspadaan dini kepada jajaran dinas kesehatan dan kantor kesehatan pelabuhan di seluruh provinsi di Indonesia.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan (Dirjen P2PL Depkes) Tjandra Yoga Aditama,

MADRID, KOMPAS.com - Semakin banyak negara yang mengonfirmasi kasus flu babi. Sebarannya kini sudah merambah Timur Tengah dan Asia Pasifik. Spanyol pun telah mengonfirmasi kasus kedua. Israel, Selasa (28/4), mengonfirmasi kasus pertama flu babi di negara itu dan di kawasan Timur Tengah. Seorang pria yang baru-baru ini kembali dari Meksiko telah positif terjangkit virus flu babi.

”Sekarang flu babi sudah resmi tiba di Israel,” sebut laporan di radio militer.

Seorang pria berusia 49 tahun yang baru-baru ini ke Meksiko saat ini tengah dikarantina di sebuah rumah sakit dan menjalani sejumlah tes. Di kawasan Pasifik, Selandia Baru melaporkan tiga orang positif terjangkit flu babi. Menteri Kesehatan Tony Ryall mengatakan, itu merupakan kasus pertama flu babi di Selandia Baru.

Terdapat 10 orang yang diduga terjangkit virus flu babi, yaitu sembilan pelajar dan seorang guru. Mereka adalah bagian dari kelompok wisata sebuah sekolah menengah di Auckland yang kembali dari Meksiko, Sabtu. Pasangan asal Skotlandia, Iain dan Dawn Askham, juga positif terjangkit flu babi. Menteri Kesehatan Skotlandia Nicola Sturgeon mengatakan, keduanya kembali dari bulan madu di Cancun, kawasan resor di tenggara Meksiko.

Spanyol mengonfirmasi kasus kedua flu babi di negara itu. Kasus pertama flu babi di Spanyol juga merupakan kasus pertama flu babi di Eropa. Pasien terkini adalah seorang laki-laki berusia 23 tahun dari Valencia yang kembali dari Meksiko. Menteri Kesehatan Spanyol Trinidad Jimenez mengatakan, ada 32 orang lain yang diduga terjangkit flu babi sekembali dari Meksiko. Di Meksiko, pusat penularan virus, jalan-jalan terlihat lengang. Restoran, bar, gedung bioskop, stadion, dan kantor pemerintah di Mexico City ditutup untuk mengurangi penyebaran virus flu babi. Sekolah ditutup hingga 6 Mei. Banyak orang yang memilih bekerja dari rumah dan mengenakan masker jika bepergian keluar rumah.

Kritik nama
Uni Eropa mengkritik penamaan flu babi karena salah kaprah dan bisa menghancurkan industri daging babi. Komisaris Kesehatan Uni Eropa Androulla Vassiliou mengatakan, flu babi seharusnya disebut ”flu baru” (novel flu). Vassiliou mengatakan, konotasi yang salah akan merugikan produsen daging babi. Dia menambahkan, daging babi aman dimakan dan tak ada hubungannya dengan penularan flu babi.

Ahli kesehatan mengatakan, virus itu berasal dari jenis yang sama yang menyebabkan penularan musiman pada manusia, tetapi juga mengandung materi genetik dari versi flu yang biasanya menjangkiti babi dan burung. Saat ini, empat laboratorium di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat tengah mengembangkan vaksin flu babi. Vaksin pertama diperkirakan siap dalam 4-6 bulan. Diperlukan beberapa bulan lagi untuk memproduksi vaksin itu dalam jumlah besar. (ap/afp/reuters/bbc/fro)
Read More

Rahasia Lebah Madu ( Part I )


Hampir semua orang tahu bahwa madu adalah sumber makanan penting bagi tubuh manusia, tetapi sedikit sekali manusia yang menyadari sifat-sifat luar biasa dari penghasilnya, yaitu lebah madu.

Sebagaimana kita ketahui, sumber makanan lebah adalah nektar, yang tidak dijumpai pada musim dingin. Oleh karena itulah, lebah mencampur nektar yang mereka kumpulkan pada musim panas dengan cairan khusus yang dikeluarkan tubuh mereka. Campuran ini menghasilkan zat bergizi yang baru-yaitu madu-dan menyimpannya untuk musim dingin mendatang.

Sungguh menarik untuk dicermati bahwa lebah menyimpan madu jauh lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Pertanyaan pertama yang muncul pada benak kita adalah: mengapa lebah tidak menghentikan produksi berlebih ini, yang tampaknya hanya membuang-buang waktu dan energi? Jawaban untuk pertanyaan ini tersembunyi dalam kata "wahyu" yang telah diberikan kepada lebah, seperti disebutkan dalam ayat tadi.

Lebah memproduksi madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk manusia. Sebagaimana makhluk lain di alam, lebah juga mengabdikan diri untuk melayani manusia; sama seperti ayam yang bertelur setidaknya sebutir setiap hari kendatipun tidak membutuhkannya dan sapi yang memproduksi susu jauh melebihi kebutuhan anak-anaknya.

Organisasi Yang Luar Biasa Dalam Sarang Lebah

Kehidupan lebah di sarang dan produksi madunya sangatlah menakjubkan. Tanpa membahas terlalu terperinci, marilah kita amati ciri-ciri utama "kehidupan sosial" lebah. Lebah harus melaksanakan banyak "tugas" dan mereka mengatur semua ini dengan organisasi yang luar biasa.


Pengaturan kelembapan dan ventilasi: Kelembapan sarang, yang membuat madu memiliki kualitas perlindungan tinggi, harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan kualitas perlindungan dan gizinya. Begitu juga, suhu sarang harus 35 C selama sepuluh bulan pada tahun tersebut. Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada kelompok khusus yang bertugas menjaga ventilasi.

Jika hari panas, terlihat lebah sedang mengatur ventilasi sarang. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada struktur kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap. Dalam sarang standar, udara yang masuk dari satu sisi terdorong keluar pada sisi yang lain. Lebah ventilator yang lain bekerja di dalam sarang, mendorong udara ke semua sudut sarang.Sistem ventilasi ini juga bermanfaat melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara.

Sistem kesehatan: Upaya lebah untuk menjaga kualitas madu tidak terbatas hanya pada pengaturan kelembapan dan panas. Di dalam sarang terdapat sistem pemeliharaan kesehatan yang sempurna untuk mengendalikan segala peristiwa yang mungkin menimbulkan bakteri. Tujuan utama sistem ini adalah menghilangkan zat-zat yang mungkin menimbulkan bakteri. Prinsipnya adalah mencegah zat-zat asing memasuki sarang. Untuk itu, dua penjaga selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga memasuki sarang walau sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bereaksi untuk mengusirnya dari sarang.

Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari sarang, digunakan mekanisme pertahanan lain. Lebah membalsam benda asing tersebut. Mereka memproduksi suatu zat yang disebut "propolis" (resin lebah) untuk pembalsaman. Resin lebah ini diproduksi dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada resin yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti pinus, hawwar, dan akasia. Resin lebah juga digunakan untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, resin tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari ancaman luar. Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua pekerjaan mereka

"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia," kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl: 68-69


Sumber : harun yahya
Read More

Sabtu, Mei 02, 2009

Pelatihan Gelombang I

Lestari !!!!

Pada tanggal 24-26 april 2009, BIOTA mengadakan pelatihan dalam rangka sebagai syarat untuk menjadi anggota biasa di BIOTA. Materi pelatihan hanya berupa jungle survival,di karenakan situasi dan kondisi yang tidak mendukung.
daripada saya yang menuliskannya, lebih baik gambar yang berbicara..



Acara pembukaan pelatihan Gel I


foto bareng senior neh...


liat tuh yang seneng banget ikut pelatihan..

Setelah ini akan ada pembritahuan untuk pelatihan selanjutnya,
lihat koleksi foto Pelatihan Gel I disini
Read More

The Youngz Bioterz

LESTARI !!!!!!!!!!!!!

Akhirnya, Walaupun harus melalui perjuangan panjang melewati cobaan tiada henti, jatuh bangun,hujan badai, kelaparan, kekurangan air ( halah,cem bencana alam aja..), pengkaderan generasi biru yang baru berjiwa ekstreme lewat DIKSAR I ( Nopember 2008),
dan DIKSAR II, maka terlahirlah 42 Bioterz muda,

Inilah Bioterz Muda kita.. (taraaa..!!!!)

click to comment

M. Reza Gama Siregar
Syadwina Hamama Dalimunthe
Yuliana Lubis
Ryan Prayogi
Dini Prima sari
Mhd. Adlan Lubis
Henny Puspita dewi
Bambang Guntoro
Silvia Sabatini
Enda Muliana Sarumpaet
Bayu Rizky Ananda
Rizky Jayati
Lily Novianty
Lidya Wardhani
Supriadi
Hasmi Syahputra
Fitria Nur Handayani
Diona Syahmi
Ade Pratiwi
Rianto H. ManaluSuryani A Putri
Nuralimatullah
Rini Syafitri Hrp
Irma Sari
Van Dedo Pasaribu
Herdy Gultom
Meilissa
Kartika Aprilia Putri
Kiki Sundari
Rahmat Affandi
Barry
Johanes
Maysaroh Harahap
Arfina
Umi Lestari
Boysandi
Tuah Maulana
Tyas Larasati
Romaita Newanti Lumban
Raja
Eka Meyla Sari
Maya Anjelir Antika
Lailatul Azmi

Selamat datang di B I O T A, mari kita bekerjasama dan sama-sama bekerja untuk memajukan biota kita tercinta,

Lestari !!!!!
Read More

Daftar Keanggotaan BIOTA


Bagi Temen-temen yang namanya belum tercantum, harap meninggalkan komentar di sini atau di FB BIOTA.. Thankx



Angkatan I



Engran Ispandi Silalahi (Ketua Angkatan I),

M. Hendra Saragih,

Ardiyansyah,

Nyak Lamuddin,

Sucipto,

Andre Handoyo,

Charlye S,

Marotua Gultom,

Iwan Setiawan,

Kalamuddin Tarigan (Alm),

Jash Erdin Purba,

Juanda Bancin,

M.Akhyar M.N,

Arbi Pasaribu,

Gunarno,

Elvin Solata,

Martua Ferry,

Harliandi Mahardika,

Dody Asmara



Angkatan II

Roni Oktavianus S

Bambang J. Suryo

Mela Dewi

Fahrur Rozi (Apis indica)

Andhika Permana (Mabouya multifasciata)

Hilman Nahda Rkt (Alm)

Heri Gunawan (Gallus gallus domestica)

Liza Aulia

Yen Fresley Sinaga


Angkatan III

Zulkifli Qodri H (Blatta orientalis)

Abdul Hamidran

Basaruddin Silitonga (Aurelia aurita )

Cuncun Donking Saragih

Didi Afwandi

Fitriani (Agathis alba )

Leni Marlina

Lily Prima Mori Hrp (Ceiba petandra )

M. Donny Fitrah (Bombyx mori )

Nana Ariani (Hibiscus rosa-sinensis )

Nenny Dewi Sari Manurung

Nila Kusuma Sari (Marsilea crenata )

Ruiyah Napitupulu

Syawaluddin Izhar (Tilapia mozambica )

Tenny Purwanti (Santalum album )


Angkatan IV

Aulia Juanda

Doli Fristanto

(Panthera sumatrana )

Eka Prasanti B

M Faisal

Nova Nur Maulida (Piper nigrum )

Nurhatty P. Sari (Alium odorum )

R.A Selvi Dewi (Helianthus annuus )

Rika Ramadhani (Alium sativum )

Roni P (Scylla serrata )

Siska Pratiwi (Mangifera indica )

Suryani Dalimunthe (Durio zibethinus )

T. Novi Adriani (Aloe vera )
Tri Sundari (
Capsicum frustescen )

Wahidah Rahmadani (Piper bettle )




Angkatan V

Syahrur Ramadhan ( Tubifex sp )

M. Ardian ( Heteropoda venetaria )

Petrus ( Megacephala denticolis )

Zulfikri ( Hirudo medicinalis )

Baginda Panjaitan ( Varanus Comodoensis )

Herlin ( camelia sinensis )

Fandi Ahmad ( Plasmodium vivax )

Tuti Darlia Sibarani ( Purica granatum )

Sarma Nelli Zuliatmi ( Muraya puniculata )

Melva Aisyah ( Curcuma domestica )

Sari Puspita ( Volvariela volvacea )

Tri Anita Sari ( Auracularia Polytricha )

Vivi Desfita ( Vigna sinensis )

Nenny

Dewi Sari Manurung

Nila Kusuma Sari


Pudji Lestari ( Vigna unguiculata)

Wiwin Nilasari ( Usnea dasypoga )

Sit Aisyah Srg ( Styrax sp )

Sugiarti ( Clitoria
ternatea
)


Mardiana ( Ipomoea
paschapre
)


Hettifah
Fitriyani (
Catherina
roseus
)


Ummi Kalsum

Siska Meilin

Siska

Rita Wahyuni

Intan Lestari

Lely Kurniati

Arikah Sofie

Muis Bin Husin ( Panthera
leo
)


Suharyono




Angkatan VI


Aztika Muhariza T ( Phoenix daciclifera)

Erwin Hidayat Syahputra ( Betta splendesh )

Mia Sartika ( Citrus
aurantifolia
)


Maya Astria Ningrum ( Ixora
palludosa
)


Nut Rahmayani Ahda ( Hydrilla
verticillata
)


Mega Safitri

Poppy Syehnora ( Fragaria
ananassa
)


Rizki Fadhilah ( Nelumbium
nelumbo
)


Putri handayani

Rita Zahara ( Psophocarpus
tetragonolobus
)


Rizki Noprita Sari ( Passiflora
quadrangularis
)


Rizky Aristria Harahap ( Daucus
carota
)


Rodiah Siregar

Sari Rayani

Tria Sri Wahyuni ( Theobroma
cacao
)


Ulfayani Mayasari ( Mirabilis
jalapa
)


Tifa Wina Dornick ( Agave
centala
)


Tommy Thomas

Windari

Yusran Efendi Ritonga ( Taenia saginata )





Angkatan VII

Mhd. Hasyim Ansyari B ( Nautilus sp )


Mhd. Iqbal H Tambunan ( Chironex fleckeri )


Ikhsan ( Macrocephalon
maleo
)


Bambang Irwanto ( Plethodon
jordani
)


Iskandar Dinata Ginting ( Lepisma saccharina )

Eni Susanti ( Spondias
dulcis
)


Risnauli A Dabukke ( Hevea
braziliensis
)


Norika Tampubolon

Yenni Soraya ( Antigonon
leptopus
)


Nurhadawiyah ( Sechium
edule
)


Siti Maimunah ( Hibiscus
tiliaceus
)


Ika Damayanti ( Daemonorups
sp.
)



Angkatan VIII

M. Reza Gama Siregar ( Asterias
vulgaris
)


Syadwina Hamama Dalimunthe ( Dianthus
caryopillus
)


Yuliana Lubis ( Mussaendra
frondosa
)


Ryan Prayogi ( Amoeba
sp.
)


Dini Prima sari ( Vanilla
planifolia
)


Mhd. Adlan Lubis ( Mytilus
viridis
)


Henny Puspita dewi ( Jasminum
sambac
)


Bambang Guntoro ( Wuchureria
brancroft
i
)


Silvia Sabatini ( Zinnya elegans )

Enda Muliana Sarumpaet ( Amorphophalus
titanum
)


Bayu Rizky Ananda ( Electrophorus
electricus
)


Rizky Jayati

Lily Novianty ( Amaranthus
spinosus
)


Lidya Wardhani ( Sweatinia macrophylla )

Supriadi ( Neofelis
nebulosa
)


Hasmi Syahputra

Fitria Nur Handayani ( Sida
rombifolia
)


Diona Syahmi ( Phaleria
macrocarpa
)


Ade Pratiwi ( Delonix
regia
)


Rianto H. Manalu ( Baleonoptera
musculus
)


Suryani A Putri ( Ageratum
conyzoides
)


Nuralimatullah ( Michelia
champaka
)


Rini Syafitri Hrp ( Nephelium
lappaceum
)


Irma Sari ( Plumeria
acuminata
)


Van Dedo Pasaribu ( Amphiprion
percula
)


Herdy Gultom ( Pelia
epypilla
)


Meilissa

Kartika Aprilia Putri ( Arthocarpus
integra
)


Kiki Sundari ( Canna
indica
)


Rahmat Affandi

Barry

Johanes

Maysaroh Harahap ( Mimmosa
invisa
)


Arfina ( Morus
alba
)


Umi Lestari ( Azolla
pinata
)


Boysandi

Tuah Maulana ( Felix
tigris
)


Tyas Larasati ( Catharanthus
roseus
)


Romaita Newanti Lumban Raja ( Musa
halabanensis
)


Eka Meyla Sari ( Solanum
lycopersicum
)


Maya Anjelir Antika ( Annona squamosa)

Lailatul Azmi ( Alsophyla
glauca
)









Read More

About me

BIOTA SUMUT

About