Hiduplah seperti pohon yang tumbuh subur~

Rabu, Oktober 12, 2016

Bunga Berbau Bangkai yang Bukan Bunga Bangkai

Beberapa waktu yang lalu seorang Bioters yang sedang menjalankan masa baktinya di daerah 3T memposting sebuah foto yang ia abadikan di daerah pelosok Bengkulu. Salah satu bunga raksasa yang tidak memiliki daun dan mengeluarkan aroma bangkai. Yap.. apa lagi kalau bukan si Rafflesia sang Padma Raksasa. 

Rafflesia arnoldii atau padma raksasa merupakan tumbuhan parasit yang tumbuh pada batang liana. Tumbuhan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera dan diberi nama sesuai dengan penemunya yakni Dr. Joseph Arnold dalam sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas S. Raffles serta menjadi salah satu dari puspa langka dari tiga bunga nasional Indonesia.
Rafflesia arnoldii memiliki bunga yang melebar dimana bagian tersebut menjadi satu-satunya bagian tumbuhan yang terlihat dari Rafflesia karena tidak tampaknya akar, daun dan batang. Tumbuhan yang memiliki bunga dengan 5 mahkota berwarna orange sampai kemerah-merahan bercorak putih ini sulit ditemukan seolah-olah tersembunyi di dalam tubuh inangnya berbulan-bulan hingga akhirnya tumbuh bunga yang hanya mekar sekitar 5-7 hari.  Saat bunga mekar, diameternya mencapai 70-110 cm dengan tinggi mencapai 50cm dan berat hingga 11kg.

Rafflesia arnoldii yang sedang mekar di Taba Penanjung, Bengkulu Tengah

Kuncup-kuncup bunga menyerupai kubis dengan sisik berwarna cokelat muncul  di sepanjang sela-sela batang dengan masa pertumbuhan bunga mencapai 9 bulan dan mekar selama kurang lebih seminggu kemudian layu dan mati. Rafflesia arnoldii memiliki organ reproduksi yang terletak di bagian tengah dasar bunga yang berbentuk gentong. Proses penyerbukan pada bunga Rafflesia dibantu oleh serangga yang menyukai aroma menyengat. Jika penyerbukan berhasil dan terbentuk buah, penyebaran  bibit tersebut dilakukan melalui perantara hewan mamalia seperti tupai, babi rusa dan beberapa lainnya .

Kuncup bunga Rafflesia arnoldii yang diperkirakan akan mekar seminggu lagi.
Taba Penanjung, Bengkulu Tengah

Morfologi secara keseluruhan tumbuhan ini berupa thallus yang tumbuh di dalam inangnya (endoparasit). Tumbuhan ini tidak memiliki butit-butir klorofil namum memiliki akar hisap yang berfungsi untuk menghisap nutrisi dari inangnya. Jenis tumbuhan yang menjadi inang  Rafflesia adalah Liana jenis Tetrastigma. Sehingga keberadaan liana tersebut secara langsung mempengaruhi keberadaan dan kelangsungan hidup Rafflesia.

DK_Zantedeschia aethiopica
Photo by Deby Ryan Muthiah (Acer saccharum)

Sumber : http://www.wwf.or.id/program/spesies/rafflesia_arnoldii/
Media Konservasi Vol. 13, No. 3 Desember 2008 : 1 – 8
Buletin Kebun Raya Vol. 15 No. 1, Januari 2012








Read More

Rabu, Oktober 05, 2016

Balanophora elongata



Sepintas jika melihat tumbuhan ini, yang tercetus dipikiran kita adalah jamur. Tumbuh di lantai hutan gunung yang lembab dan berkarpetkan lumut hijau, ada tanaman khas yang bersembunyi dibalik sebuah tanaman inang. Bagi kita yang gemar menjelajah hutan gunung mungkin pernah melihat sebuah bunga yang mirip bunga jahe (ginger). Balanophora adalah nama yang disematkan oleh ilmuwan untuk satu jenis tanaman eksotik ini.  Balanophora berasal dari keluarga Balanophoraceae dan memiliki 19 spesies. Persebaran Balanophora berada dikawasan tropis, meliputi Asia, Afrika, China, Australia dan kepulauan Pasifik. Balanophora hidup pada ketinggian antara 1000 sampai dengan 2800 meter dari permukaan air laut. Hutan gunung merupakan adalah habitat yang cocok untuk Balanophora.
Tumbuhan aneh ini anggotanya adalah parasit pada akar tumbuhan lain dan dari akar ini mereka menyedot hara makanannya. Hara ini termasuk juga karbohidrat karena tumbuhan ini tidak memiliki pigmen hijau klorofil.  Species ini tidak terbatas pada satu tumbuhan inang, tetapi beberapa tumbuhan yang berupa pohon dan perdu. Dapat dikatakan bahwa tumbuhan ini tidak membunuh inangnya. 
Tumbuhan parasit ini memiliki umbi yang lasung terhubung dengan akar inang. Bentuk umbi dapat beraneka ragam kadang padat dan terkadang bercabang seperti batu karang. Batang pendek bercabang dan perbungaan terminal di bentuk di dalam umbi dan menembusnya. Batang terdiri sampai 20 helaian daun yang dari bawah hingga atas semakin kecil. Dalam satu umbi terdapat dua bunga (jantan dan betina) telihat seperti pada gambar.
Tumbuhan inang yang tercatat adalah Schefflera , Debregeasia, Albizia, Ficus dan Vaccinium. Tumbuhan ini banyak mengandung lilin, pada masa sulit dahulu orang sunda sekita Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menggunakan lilin tumbuhan ini sebagai penerangan.


Sumber : Flora Pengunungan Jawa (Buku) & Species of Balanophoraceae in West Sumatra (Jurnal)
Foto : Yusran E Ritonga (Taenia saginata)
Read More

About me

BIOTA SUMUT

About