Hiduplah seperti pohon yang tumbuh subur~

Selasa, Juni 17, 2014

Terumbu Karang; Taman Wisata Bahari Sang Penyelam


Terumbu karang merupakan ekosistem laut dangkal tropis yang paling kompleks dan produktif. Secara alami, terumbu karang merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan (feeding & foraging). Terumbu karang adalah ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis-jenis moluska, krustasea, ekhinodermata, polikhaeta, porifera, dan tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis plankton dan jenis-jenis nekton.
Keindahan yang disajikan dari terumbu karang ini menjadikan beberapa orang ingin berkunjung dan kembali berkunjung untuk menyelaminya. Diving  atau menyelam merupakan salah satu spot yang sedang menjadi trend  saat ini dan Indonesia sebagai negara maritim menjadi salah satu rekomendasi yang baik bagi para penyelam.
            Untuk menyelam, ada beberapa alat yang harus disediakan oleh seorang penyelam yaitu:
1.Masker
Masker digunakan untuk membantu pengelihatan dalam air sehingga penglihatan lebih jelas, selain itu masker juga berfungsi    untuk menghindari mata dari iritasi air laut.
2.Snorkel
Snorkel berfungsi untuk membatu para diver bernafas di permukaan air.

3. Fin atau kaki katak
Kaki katak atau sering disebut juga dengan Fin berfungsi untuk menambahdaya kayuh penyelam sehingga dapat laju pergerakan      di dalam air.

4. Rompi apung/Life Jacket
Peralatan ini digunakan untuk :
1.      Mengapung di permukaan air ambil berenang,
2.      Istirahat di permukaan air dengan mengembangkanya
3.      Alat rescue
4.      Netralisasi keterapungan di setiap kedalaman

5.      Pakaian selam/Clothes
Sama halnya dengan pakaian biasa, pakaian selam berfungsi untuk megurangi hilangnya panas tubuh saat melakukan penyelaman serta untuk melindungi tubuh dari goresan atau gigitan sengatan hewan laut.

6. Sabuk Pemberat/Weight and Belt
Tubuh manusia akan mendapat gaya apung ke atas di dalam air kira-kira sebesar 6 pounds atau lebih. Wet suit yang terbuat dari      neoprene akan menambah daya apung yang lebih besar 5- 25 pounds, maka seorang diver memerlukan pemberat untuk dapat    masuk kedalam air.

7.      Pisau Selam/Knife
Dapat digunakan untuk memotong, menggali dan juga sebagai alat ukur. Terbuat dari bahan logam anti karat bergerigi pada   matanya. Dipasang pada betis sebelah dalam agar tidak mudah tersangkut.

8.      Sarung tangan/Gloves
Berfungsi untuk melindungi jari dan telapak tangan dari serangan/ gigitan hewan laut serta melindungi dari batu karang yang tajam.

9.      Tutup Kepala/Hood
Sarung kepala yang berfungsi untuk melindungi kepala dan telinga. Juga berfungsi untuk menghangatkan.
            Bagi seorang penyelam untuk keselamatannya selama melakukan diving, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan yaitu:
  • Jagalah kesehatan fisik dan mental yang baik untuk menyelam. Hindari pengaruh alkohol atau obat berbahaya sewaktu melakukan aktifitas penyelaman.
  • Kenali dimana kita melakukan penyelaman. Jika tidak cukup familiar, meminta bantuan orientasi penyelaman dari pihak setempat yang berkompeten.
  • Jika kondisi tempat penyelaman lebih buruk dari yang pernah kita alami, maka kita sebaiknya tunda penyelaman atau pilihlah lokasi penyelaman alternatif yang kondisinya lebih baik.
  • Tidak melakukan penyelaman di gua, kapal karam atau kegiatan technical diving, terkecuali jika sudah dilatih secara khusus untuk melakukannya.
  • Gunakan peralatan diving yang lengkap, terawat dengan baik, dapat diandalkan, dan sudah kita kenali; Periksalah apakah peralatan tersebut sesuai ukuran dan fungsinya sebelum melakukan penyelaman.
  • Cegahlah penggunaan peralatan kita pada penyelam yang tidak bersertifikat, kecuali yang bersangkutan dalam masa proses pelatihan diving di bawah bimbingan seorang instruktur.
  • Mendengarkan dengan seksama Briefing / pengarahan sebelum penyelaman, perhatikan dan hormatilah saran dari orang yang mengawasi aktifitas penyelaman (Divemaster atau instruktur).
  • Pahami bahwa diperlukan pelatihan khusus jika hendak melakukan aktifitas penyelaman tertentu, menyelam di lokasi geografis yang berbeda, dan atau jika kita tidak melakukan penyelaman lebih dari 6 bulan.
  • Taat pada system kemitraan (Buddy System) pada setiap penyelaman.
  • Pahami cara menggunakan Tabel Penyelaman (Dive Table) dan Dive computer.
  • Selalu memeriksa kedalaman dan waktu selama di bawah air.
  • Batasi kedalaman maksimum pada level yang sesuai dengan pelatihan dan pengalaman.
  • Batasi kecepatan naik ke permukaan tidak melebihi 18 meter per menit. Jadilah seorang SAFE Diver – Slowly Ascend From Every dive (Naik ke permukaan secara perlahan pada setiap penyelaman).
  • Lakukan Safety Stop di setiap penyelaman sebagai tindakan pencegahan tambahan, biasanya pada kedalaman 5 meter selama 3 menit atau lebih.
  • Jagalah daya apung yang sesuai.
  • Gunakan sistem pemberat yang mudah untuk dilepaskan.
  • Bernafas secara benar selama menyelam.
  • Hindari kegiatan melelahkan saat menyelam di bawah air dan menyelamlah sesuai dengan batas kemampuan kita.


Seminar Terumbu Karang oleh Biopalas USU


Read More

Senin, Juni 16, 2014

Forum Ilmiah Konservasi (FORIKA) BIOTA Unimed


Untuk memperingati hari lingkungan hidup pada tanggal 5 juni lalu sekaligus dalam memperingati hari jadi BIOTA yang ke 14, tanggal 7 Juni 2014 BIOTA unimed mengadakan Forum Ilmiah Konservasi (FORIKA) berjudul " Konservasi; Sejak Dini Untuk Nanti". Tema yang diangkat adalah Pendidikan Konservasi Sejak Dini untuk Masa Depan yang Lebih Menjanjikan.
Merujuk ke tema Peringatan Hari Lingkungan Hidup Indonesia Tahun 2014 ini yaitu “Satukan Langkah, Lindungi Ekosistem Pesisir dari Dampak Perubahan Iklim” yang mengandung maksud akan pentingnya perlindungan ekosistem pesisir dan dampak perubahan iklim dalam rangka ketahanan lingkungan, salah satu narasumber yang diundang sebagai pembicara oleh BIOTA Unimed yaitu seorang aktivis mangrove, yakni Bapak Mhd. Said (Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia Sumatera Utara). Beliau memaparkan tentang kondisi ekosistem Mangrove yang kini kerusakannya sungguh miris jika mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki kawasan mangrove yang cukup luas.
Selain konservasi tentang kawasan Mangrove, ada dua pembicara lagi yang tak kalah serunya, yaitu Bpk. Drs. Andi Basrul (Kepala Balai Besar TNGL) yang berbicara mengenai keanekaragaman flora dan fauna yang terdapat di Tanaman Nasional Gunung Leuser (TNGL) serta permasalahn-permasalahan yang sedang dihadapi di kawasan TNGL. Dan yang terakhir, Bioters juga mengundang Bpk. Dr. Rahmad Shah. Seseorang konsivator hewan sekaligus Ketua Kebun Binatang seIndonesia.
Secara keseluruhan, ketiga pembicara memberikan gambaran secara umum bagaimana alam serta flora dan fauna yang terdapat didalamnya berada dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Eksploitasi, penebangan liar, perburuan liar dan lain sebagainya untuk mencapai kepuasan yang tak pernah mencapai ujungnya. Keserakahan orang orang yang tidak bertanggung jawab menghantarkan kita semua secara perlahan untuk saling membunuh kedepannya jika terus dibiarkan.
Bioters berharap, dengan diadakannya Forum Ilmiah ini, mampu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan  masyarakat tentang konservasi, meningkatkan pengetahuan tentang lingkungan dan kesadaran tentang etika lingkungan, dan meminimalisir terjadinya eksploitasi keanekaragaman hayati Indonesia serta memberikan dorongan atau  motivasi terhadap masyarakat untuk membudidayakan dan  memanfaatkan keanekaragaman hayati Nusantara sehingga dapat menunjang terciptanya masyarakat yang sejahtera dari segi ekonomi.

“Alam adalah rumah kita. Bentangan permadani hijau alas kita melangkah menyisiri kehidupan. Udara bersih yang kita hirup untuk bertahan. Deru sungai yang airnya kita minum untuk menghilangkan dahaga. Irama ilalang yang tertiup angin menjadikan lagu penawar lelah dan kejenuhan. Pantai dan terumbu karang tempat anak anak bermain dan meletakkan harapan akan masa depan yang lebih menjanjikan...”
“Tuhan.. bantu kami menjaga Ibu Pertiwi sebagai wujud bakti akan segala yang telah Ia berikan pada kami. KEHIDUPAN...”
“Tuhan.. bantu kami menjaga Ibu Pertiwi, sampai nanti, sampai kami kembali dalam pelukannya..”



Salam Konservasi..
Lestari...!!!!

Read More

About me

BIOTA SUMUT

About