Hiduplah seperti pohon yang tumbuh subur~

Senin, Januari 05, 2015

Camping Bersama (Part 1)

Akan selalu ada bahagia yang terselip dalam setiap keadaan minim yang diciptakan Tuhan, menikmati waktu bersama, mempertebal tali kebersamaan yang tak boleh renggang apalagi putus, sungguh luar biasa. Bahwa untuk bahagia ternyata sederhana kan?
----------------------------

(Minggu 28 Desember 2013 - Cerita Hari Pertama - Wita divKaHum)

28 Desember 2014, hari yang kami tunggu, anggota BIOTA. Setelah sebelumnya melewati diskusi dan rapat yang alot untuk menentukan tempat camping, akhirnya air terjun Lok Nya Sibolangit terpilih sebagai tempat penyelenggaraan Camping Bersama anggota BIOTA yang menjadi program kerja pengurus periode 2014/2015. Pemilihan tempat ini sempat menjadi perdebatan. Awalnya, tempat penyelenggaraan agenda Camping Bersama bukanlah di air terjun Lok Nya, melainkan di Tangkahan. Namun berdasarkan saran dari abangda Faisal, bulan Desember bukan merupakan waktu yang tepat untuk Camping di Tangkahan karena intensitas curah hujan yang tinggi yang meningkatkan resiko terjadinya banjir tiba -tiba akibat volume air sungai yang meningkat. Pun juga berdasarkan informasi dari salah satu guide di Tangkahan, camp ground yang ada di sana terendam banjir saat hujan deras datang. Demi kenyamanan bersama, akhirnya tempat penyelenggaraan camping pun diubah.

Sesuai perjanjian, sebelum berangkat menuju tempat tujuan, semua anggota BIOTA yang akan berangkat diharuskan berkumpul di sekretariat BIOTA untuk mempersiapkan alat yang akan dibawa selama camping. Beberapa anggota terlihat membawa tas daypack yang menggembung padat terisi penuh dengan perlengkapan pribadi, pun ada yang membawa tas carrier yang menjulang tinggi, berat memang, tapi demi kenyamanan semua ter-pack dengan sempurna. Tak ketinggalan, di setiap kanan - kiri tangan tergenggam peralatan bersama yang akan digunakan seperti tenda, nesting dan alat masak, bahan makanan, alat makan dan tak lupa gitar. Sebelum berangkat, semua anggota berdoa dalam hati masing - masing untuk keselamatan bersama, dan akhirnya kamipun berangkat.........


View dari atas campground

Tak butuh waktu lama, kamipun tiba di camp ground air terjun satu hati yang lokasinya berdekatan dengan lesehan dan penginapan Tibrena di Lok Nya Sibolangit. Kedatangan kami bersamaan dengan berakhirnya acara perkemahan yang digelar oleh organisasi pramuka sebuah sekolah di Binjai. Hujan yang mulai turun tak jadi penghalang kami untuk segera mendirikan dua buah tenda dome sebagai tempat kami tidur. Tenda pun terpacak sempurna, karena kami tiba ketika hari sudah sore, kamipun akhirnya memutuskan untuk masak makan malam.


Ainun "ibu dapur" sedang memasak makan malam

Makan malam hari pertama sederhana, sambal teri kacang, nasi putih dan tak ketinggalan mi instan. Ainun "ibu dapur" yang mnejadi koki hari pertama. Saat sedang asyik membereskan alat masak, tiba - tiba tanpa aba - aba hujan deras mengguyur Sibolangit. Seketika kamipun berlarian masuk ke dalam tenda, namun ternyata tenda para wanita tergenang air karena ada yang lupa menutup pintu tenda, alhasil kamipun berteduh di dalam tenda para pria. Tenda dome yang diperuntukkan bagi 8 orang pun kini penuh sesak oleh kami ber-tiga belas. Udara luar yang dingin menusuk pun kini bagai tak terasa, penuh sesaknya di dalam tenda membuat keadaan di dalam menjadi hangat. 

Untuk menghilangkan kejenuhan, kamipun bermain games Truth or Dare yang dalam praktiknya sebenarnya lebih layak disebut Truth games karena tak ada yang berani melakukan Dare hehe. Botol bekas air mineral pun kami jadikan pemutar, sembari diisi dengan nyanyian dan permainan gitar dari abangda Adlan, kami terlarut dalam suasana. Berbagai pertanyaan diungkapkan, dari mulai yang bersifat evaluasi kebiotaan sampai masalah pribadi. Berbagai ekspresi bermunculan, tertawa, cemberut, tersipu malu, bahagianya. Menyenangkan sekali berada di tengah orang - orang yang kita sayangi dan menyayangi kita dengan tulus. 

Tak terasa perut mulai lapar, kamipun menyantap makan malam. Makanan yang terhidang sungguh terasa sangat nikmat, makan bersama sambil bersenda gurau, seperti keluarga besar. Selesai makan, kami lanjut bernyanyi diiringi permainan gitar abangda Adlan. Malam makin larut, udara dingin mulai menyelinap masuk ke dalam tenda, dan kamipun bersiap tidur. Kami bertigabelas tidur beralas matras dan sleeping bag pun disulap menjadi selimut, tak peduli itu kepunyaan siapa, semua harus merasakan hangat yang sama malam ini. Satu kalimat lawas penuh arti yang kami alami malam ini, satu untuk semua dan semua untuk satu. Kamipun terlelap, tak lupa berdoa agar esok cerah dan kami dilindungi Yang Maha Kuasa sampai sang mentari membangunkan kami besok pagi........


To be continued................




2 komentar:

Lestari ,
Diharapkan Kepada Para pengunjung Untuk dapat berkomentar demi kemajuan Blog Ini, silahkan tinggalkan nama anda serta url, dan mohon untuk tidak anonim.
Terima Kasih ...

About me

BIOTA SUMUT

About